Harga minyak mentah naik di perdagangan Asia pada hari Jumat, setelah Amerika Serikat mengatakan tidak ada keputusan yang dibuat untuk menggunakan cadangan minyak yang strategis, kutip para analis.
Kontrak utama New York terhadap minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei, naik 66 sen menjadi $ 103,44 (Rp946 ribu) per barel sedangkan minyak mentah Brent North Sea untuk bulan Mei naik 47 sen ke $ 122,86 (Rp1.120 ribu).
"Meskipun spekulasi luas, tidak ada hasil sejauh ini tentang pelepasan cadangan minyak, dan saya pikir pasar bereaksi terhadap itu," kata Justin Harper, ahli strategi pasar di IG Markets Singapura.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan pada hari Kamis, "Aku akan mengatakan, seperti telah saya katakan berulang kali, bahwa pilihan telah di ajukan dan berada diatas meja, tetapi tidak ada keputusan yang dibuat dan tidak ada tindakan spesifik telah diusulkan."
Harga minyak telah merosot dalam beberapa hari terakhir karena spekulasi bahwa negara-negara konsumen utama seperti Amerika Serikat, Inggris dan Perancis bisa memanfaatkan cadangan strategis mereka untuk meningkatkan pasokan.
Harga juga tetap didukung oleh kekhawatiran atas krisis pasokan yang mungkin disebabkan oleh sanksi Barat atas minyak Iran.
"Kekhawatiran masih ada, di sekitar Iran dan gangguan di Timur Tengah," kata Harper.
0 komentar:
Posting Komentar